Berita Wisata

Berita Update

Index Berita

Berita Olahraga

Berita Teknologi

Berita Kesehatan

Pasang Iklan Disini

Pasang Iklan Disini

Kaba Kampuang

Berita Entertainment

Pasang Iklan Anda

Pasang Iklan Anda

Benteng Fort De Kock Hadir Sebagai Pelengkap Wisata Bukittinggi


minangmaimbau.com - Kebun Binatang Bukittinggi tak bisa dilepaskan dari sejarah pembangunan Benteng Fort de Kock. Selain berada di tempat yang berdekatan, Belanda membangun kebun bunga yang kelak menjadi kebun binatang, sebagai pelengkap wisata dari penguasa waktu itu.

Fort de Kock adalah permulaan, kemudian dilengkapi taman bunga setelah suasana aman. Bila taman dibangun di Bukit Malambuang, benteng sudah didirikan sejak 1825 di Bukit Jirek.

“Benteng Fort de Kock oleh pemerintah kolonial pada 1825 untuk pertahanan saat Perang Paderi (1821-1837),” kata Sejarawan Universitas Andalas Gusti Asnan beberapa waktu lalu.

Saat Belanda mencoba memasuki ranah Minang, mereka harus berpikir dua kali, karena ini bangsa yang tak sanggup ditaklukkan dengan meriam dan senjata. Mereka memutar otak. sehingga mereka mengadu domba masyarakat Minang dengan memecahnya jadi dua kubu, kubu adat dan kubu agama hingga pecah lah perang Paderi pada tahun 1821.

Belanda berpihak pada kaum adat dan untuk membuat sentra perlawanannya, maka kapten Belanda yang bernama Bauer mendirikan benteng di atas bukik jirek kota Fort De Kochk yang kini dinamai Bukittinggi.

Benteng ini memiliki meriam di setiap sudutnya dan ini merupakan markas Belanda dan cikal bakal dari expansi Belanda ke ranah Minang.

Benteng ini didirikan pada tahun 1825 untuk mecegah dan mempertahankan kekuasan Belanda dari kaum paderi dan kala itu dikomandani oleh Fort De Kock.

Benteng yang banyak menyisakan sejarah itu kini hanya tinggal sebuah taman wisata yang berbukit tanpa peninggalan sejarah yang di lestarikan. Benteng Fort De Kock yang di hubungankan antara Taman Marga Satwa Bukittinggi Kinantan dengan jembatan Limpapeh yang megah itu.

Tidak banyak bukti-bukti sejarah yang masih bisa kita dapati hari ini di benteng Fort De Kock selain sebuah batu prastasi yang di tandatangani pemerintrahan kota Bukittinggi pada tahun 2003. Namun situs ini memiliki nilai sejarah yang amat tinggi,

“Dengan adanya benteng fort de kochk ini maka ada kota bukittinggi seperti saat ini, karena sejarah bernula dari situ” ujar Ikbal, kepala Taman Marga Satwa Bukittinggi Kinantan.

Kini di Benteng Fort de Kock, terasa lebih sejuk saat mendengar kicauan berbagai jenis burung yang di sangkarkan oleh pihak TMSBK. Ada kuda yang bisa disewa untuk ditunggangi sambil berkeliling dan juga taman yang rapi untuk rehat setelah penat berjalan berkiling Bukittinggi.

Tidak ada komentar:

Berikan Tanggapan Anda